Lompat ke konten utama
Workplace Health & Safety

Penurunan Tingkat Okupansi serta Penutupan Sementara Bangunan dan Area Sekitarnya

03/2023
empty building

Bangunan yang tingkat okupansinya rendah, atau tidak ditempati, mendatangkan tantangan tersendiri karena terhentinya aktivitas harian yang dengan sendirinya mampu mencegah ancaman bahaya yang umum terjadi. Contohnya, bangunan yang tidak ditempati lebih rentan terhadap penyusupan atau kerusakan yang disengaja. Memutus atau menghentikan pemeliharaan sistem pemadam kebakaran otomatis meningkatkan risiko terjadinya kebakaran, sedangkan berkurangnya staf keamanan meningkatkan risiko penyusupan atau kejahatan pembakaran.

Ancaman bahaya muncul jika program pengelolaan risiko dan protokol pemeliharaan rutin dihentikan sementara, karena hal ini akan meningkatkan frekuensi potensi insiden atau bahkan memperbesar kerugian yang ditimbulkan.

Potensi bahaya pada bangunan yang tidak ditempati juga bisa mendatangkan risiko bagi pengunjung, staf, kontraktor, maupun tim tanggap darurat. Area bangunan yang gelap, lubang di lantai yang tidak ditutup, serta sisa bahan kimia atau bahan mudah terbakar bisa membahayakan mereka yang berada di dalam properti tersebut atau yang sedang berusaha memadamkan kebakaran.

 

Mengelola Risiko

Pertimbangkan hal-hal berikut:

  • Keamanan area di dalam dan luar bangunan.
  • Protokol penghentian penggunaan (decommissioning) dan penggunaan kembali (recommissioning) bangunan.
  • Pemantauan kondisi bangunan.
  • Pengawasan dan pemeliharaan sistem perlindungan.
  • Pengkajian protokol pengelolaan risiko.

 

Area Luar

  • Memperketat keamanan di area luar bangunan dengan menerapkan langkah pengamanan fisik bangunan dan protokol penjagaan keamanan.
  • Menyingkirkan semua sisa bahan dan benda mudah terbakar seperti tong sampah dan palet yang tak terpakai di sekitar bangunan.
  • Memangkas dan memelihara tumbuh-tumbuhan di sekitar bangunan untuk mencegah pertumbuhan yang tidak terkendali.
  • Memeriksa atap untuk memastikan tidak ada tumbuhan liar, penyumbatan pipa, atau tanda-tanda perusakan yang disengaja.
  • Tetap menyalakan lampu luar untuk mencegah aksi kriminal atau perusakan.

 

Area Dalam

  • Pasang detektor penyusupan, kebakaran, dan kebocoran cairan di dalam bangunan yang tidak ditempati. Pastikan sistem deteksi mengirimkan sinyal ke lokasi yang terus dipantau atau ke penyedia jasa pemantauan.
  • Pastikan peralatan keamanan (seperti lampu darurat, alat pemadam kebakaran, dll.) selalu dalam kondisi siap pakai.
  • Kurangi jumlah bahan mudah terbakar. Bahan-bahan berbahaya harus disingkirkan dari dalam bangunan dan area sekitarnya.
  • Pindahkan barang-barang berharga atau simpan di area khusus yang aman.
  • Semua pintu di dalam bangunan harus tertutup dan diamankan jika perlu.

 

Protokol Pengelolaan Risiko

  • Penghentian penggunaan bangunan boleh saja dilakukan, asalkan tidak memperbesar risiko kepanasan, kebakaran, dan/atau kelumpuhan sistem perlindungan keamanan.
  • Rencana penggunaan kembali bangunan harus disiapkan.
  • Protokol pemeliharaan sistem perlindungan (termasuk alat pemadam kebakaran, alarm kebakaran, pintu kebakaran, alarm penyusup, sistem CCTV, dll.) harus tetap berjalan sesuai standar dan rekomendasi dari produsen. Penyimpangan dari protokol yang biasanya dipraktikkan harus disepakati sebelumnya dengan pihak Layanan Rekayasa Risiko Chubb.
  • Penghentian penggunaan mesin dan peralatan harus dilakukan secara terkontrol untuk meminimalisasi risiko kerusakan dan memudahkan penggunaan kembali di masa depan. Rancang perencanaan tata cara pemeliharaan yang sesuai (termasuk yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan undang-undang dan pencegahan). Lakukan pemeliharaan yang sempat terhenti sebelum sarana properti kembali digunakan.
  • Buatlah perencanaan sesuai berkurangnya jumlah staf yang melakukan pemantauan, penjagaan keamanan, serta tim bantuan tanggap darurat berdasarkan prosedur yang selama ini diterapkan.
  • Kaji rencana cadangan untuk menangani keterbatasan sarana dan prasarana atau jika tidak lagi dapat berfungsi dengan baik.
  • Protokol pemeriksaan properti harus tetap dijalankan minimal seminggu sekali terhadap wilayah-wilayah yang tidak ditempati.
  • Protokol kebersihan utama dan pengendalian hama harus terus diterapkan.
  • Gangguan pada sistem perlindungan harus terus dilaporkan kepada Chubb.

 

Disclaimer - Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang produk dan layanan terkait yang ditawarkan oleh Chubb. Setiap saran dalam artikel ini hanya bersifat umum dan tidak memperhitungkan tujuan khusus, situasi atau kebutuhan keuangan, atau hukum dan peraturan yang berlaku di yurisdiksi terkait. Pembaca yang mengandalkan saran ini melakukannya dengan risiko mereka sendiri. Referensi apa pun dalam artikel ini ke konten lain bukan merupakan atau menyiratkan dukungan atau rekomendasi oleh Chubb. Grafik dan animasi yang digunakan dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk mengilustrasikan dan juga bukan representasi dari cakupan, layanan, dan tingkat layanan yang ditawarkan oleh Chubb. Harap tinjau syarat, ketentuan, dan pengecualian lengkap dari polis yang relevan dan pertimbangkan apakah saran tersebut tepat untuk Anda. Pertanggungan ditanggung oleh satu atau lebih perusahaan Chubb. Tidak semua perlindungan dan layanan tersedia di semua negara. Perlindungan dan layanan tunduk pada persyaratan perizinan dan pembatasan sanksi. Artikel ini bukan merupakan penawaran atau ajakan produk asuransi atau reasuransi. Syarat dan ketentuan berlaku untuk layanan. Silakan hubungi broker atau agen lokal Anda untuk mendapatkan saran. © 2022 Chubb. Chubb® dan logo Chubb, Chubb.Insured.SM merupakan merek dagang milik Chubb. 

Hubungi kami
Hubungi kami

Anda memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut?

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu Anda terlindungi dari potensi risiko yang dihadapi