Lompat ke konten utama
Kesehatan Finansial

Niatnya Hemat, Kok Jadi Lebih Boros? Ini 6 Penyebabnya

03/2023
online shopping splurge

Niatnya ingin hemat, eh malah bikin lebih boros. Mengapa bisa demikian? Hal ini kebanyakan disebabkan oleh keputusan finansial yang diambil buru-buru. Contohnya, belanja produk murah, tergoda diskon, tidak punya asuransi, mengabaikan perawatan rutin, dan sebagainya.

Jika Anda ingin pola hidup hemat Anda berhasil, ada baiknya mengintip beberapa kesalahan berikut agar Anda bisa menghindarinya.

 

Membeli produk murah tanpa memperhatikan kualitas

Beberapa orang ingin menekan pengeluaran dengan membeli produk yang lebih murah ketimbang produk yang sudah terkenal berkualitas, namun harganya lebih mahal. Padahal, barang yang belum teruji kualitasnya mungkin tidak tahan lama.

Ketika barang tersebut rusak, Anda akan mengeluarkan tambahan uang untuk memperbaikinya atau membeli barang baru. Untuk memperoleh produk berkualitas dengan harga terjangkau, Anda bisa mempertimbangkan untuk membeli barang second atau pre-loved.

Dengan harga miring, Anda bisa memperoleh barang berkualitas dan tahan lama.

 

Membeli sesuatu karena diskon dan promo

Dewasa ini, Anda bisa menemukan berbagai diskon dan promo bak kacang goreng. Sebut saja cashback dari dompet digital, e-commerce flash sale, Hari Belanja Online Nasional, midnight sale di mal, dan lain sebagainya.

Hal yang perlu Anda ingat ketika berniat membeli barang yang katakanlah didiskon 50% ialah, Anda bukan sedang menghemat 50%, melainkan Anda mengeluarkan uang 50%.

Jadi, sebelum memutuskan untuk mengikuti pesta diskon, pastikan dulu bahwa barang yang hendak Anda beli memang benar-benar Anda butuhkan. Karena, tak jarang orang menjadi tertarik membeli karena suatu barang dibanderol murah – bukan karena membutuhkan barang tersebut.

 

Mengabaikan asuransi dan dana pensiun

Kesalahan berhemat selanjutnya ialah mengabaikan masa depan dengan tidak memiliki asuransi dan dana pensiun. Mungkin Anda berpikir premi asuransi akan membebankan keuangan Anda.

Padahal, asuransi kesehatan akan menghindarkan Anda dari kejatuhan finansial akibat risiko jatuh sakit. Sementara asuransi jiwa akan menghindarkan keluarga tercinta gagal meneruskan hidup dan mencapai rencana yang sudah disusun, karena pencari nafkah tutup usia.

Atau contoh lainnya, memotong premi asuransi dan dana pensiun demi membeli barang konsumtif. Padahal, melindungi diri dari kejatuhan finansial akibat jatuh sakit dan mempersiapkan hari tua adalah langkah yang bijak agar Anda bisa hidup layak di usia senja.

 

Mengabaikan perawatan rutin dan medical check up

Beberapa barang – seperti rumah, mobil, motor, atau AC – membutuhkan perawatan rutin agar dapat berfungsi baik. Jika Anda mengabaikan perawatan rutin tersebut, ada kemungkinan barang tersebut justru tidak tahan lama dan rusak.

Begitu pula halnya dalam kesehatan, di mana seseorang perlu melakukan medical check up rutin untuk memastikan dirinya dalam kondisi sehat atau sakit. Jika seseorang dapat mengetahui penyakit sedini mungkin, maka biaya yang dikeluarkan dapat diantisipasi.

 

Membeli makanan segar dalam porsi berlebihan

Ketika belanja bulanan, ada kalanya seseorang membeli dalam jumlah yang berlebihan dengan alasan agar tidak bolak-balik belanja. Padahal, beberapa barang – misalnya sayur-mayur, buah, susu – sebaiknya dibeli dalam jumlah yang wajar agar tidak mubazir dan akhirnya dibuang karena busuk dan layu.

Untuk menghindari barang yang terbuang, ada baiknya Anda mencatat lebih dahulu barang yang perlu dibeli beserta jumlahnya.

 

Membeli barang kebutuhan rutin dengan kemasan lebih kecil

Harga barang yang dijual dalam kemasan lebih kecil memang lebih rendah ketimbang harga barang yang dijual dalam kemasan besar. Namun, jika Anda teliti berhitung, sebetulnya dengan berat yang sama, barang dengan kemasan kecil lebih mahal ketimbang barang dengan kemasan besar.

Agar terhindar dari jebakan ini, ada baiknya Anda klasifikasikan barang-barang yang bisa dibeli dengan kemasan kecil dan barang-barang yang sebaiknya dibeli dengan kemasan besar.

Untuk barang-barang yang rutin dibutuhkan – seperti detergen, sabun pel lantai, gula, minyak goreng, dan sebagainya – ada baiknya Anda membeli dalam kemasan optimal.

Dengan menilik kesalahan-kesalahan di atas, semoga langkah Anda untuk hidup hemat semakin berhasil dan terhindar dari hidup boros.