Family Care Optima
Jika Anda adalah orang tua baru, Anda akan dihantui perasaan khawatir tentang masa depan si buah hati.
Memang, jika dihadapkan pada waktu, biaya sekolah anak masih dianggap jauh dari kebutuhan mendesak. Apalagi, pada masa-masa awal Anda menikah, banyak kebutuhan yang harus didahulukan, seperti renovasi rumah, membeli mobil, hingga menyiapkan tabungan pensiun Anda sendiri. Prioritas sekolah anak akhirnya harus bersaing perhatian dengan kebutuhan-kebutuhan Anda tersebut.
Padahal sama dengan biaya hidup yang terus meningkat, biaya pendidikan juga demikian. Rata-rata biaya pendidikan di Indonesia naik 15%-20% setiap tahun. Bayangkan biaya pendidikan seorang anak dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA hingga jenjang Universitas? Sudah tahu kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan?
Dihimpun dari berbagai sumber, biaya pendidikan anak di Indonesia secara total bisa mencapai ratusan juta rupiah. Jika Anda menaruh anak Anda di TK dengan reputasi baik, biaya yang mesti Anda kucurkan bisa mencapai Rp 14 juta.
Belum lagi dengan rata-rata biaya uang masuk SD swasta unggulan di Jakarta yang berkisar Rp 7 juta hingga 45 juta. Sementara biaya SMP dan SMA swasta bisa mencapai Rp 20-29 juta pada tahun pertama. Universitas kini bisa merogoh kocek Rp 40 jutaan. Ingat, semua itu tergantung pilihan institusi dan program yang dipilih.
Namun, jangan langsung panik mengetahui angka-angka itu. Toh, Anda sendiri pun tanpa sadar sudah melewati jenjang pendidikan dari jerih payah orang tua Anda. Karena itu, dengan perencanaan finansial yang mapan, Anda tidak perlu khawatir ketika mempersiapkan biaya pendidikan.
Yang perlu Anda lakukan sebelum menunggu anaknya tumbuh dewasa adalah mencari langkah konkrit tentang cara menyisihkan uang untuk pendidikan anak. Berikut gagasan yang bisa Anda segera terapkan.
Banyak orang tua tidak mengerti bahwa mereka bisa secara fleksibel membeli asuransi untuk pendidikan anak. Jika Anda misalnya tidak dapat berkomitmen untuk berinvestasi sebesar ratusan ribu rupiah per bulan, tunggu sampai Anda memperoleh bonus tahunan atau THR dari tempat kerja. Sehingga, Anda dapat membayar biaya asuransi dalam jumlah yang lumayan sekaligus.
Jika Anda berkomitmen untuk membayar premi secara rutin, minta lembaga keuangan Anda untuk mengatur agar biaya tersebut terdebet otomatis setiap bulannya dari gaji Anda.
Ingat, biaya pendidikan anak yang sengaja dijabarkan di atas hanyalah biaya uang masuk. Itu belum termasuk dengan biaya penunjang aktivitas anak di sekolah, seperti uang buku, uang jajan, atau biaya les jika diperlukan. Sehingga, Anda perlu menyusun strategi memperoleh income tambahan dari mengelola pendapatan Anda saat ini.
Salah satunya adalah dengan berinvestasi di fixed income atau reksadana pendapatan tetap. Reksadana ini berinvestasi pada obligasi yang mampu memberikan tingkat return di atas rata-rata. Ada beberapa produk reksadana yang bisa Anda gunakan dan sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Jika Anda cenderung membuang atau menyumbangkan mainan dan pakaian yang sudah tidak lagi digunakan si anak karena usia yang bertambah, Anda bisa menjualnya saat ini di toko online. Ini tentu saja tidak hanya membantu membersihkan ruang mainan, melainkan juga memberi Anda uang tunai tambahan untuk diinvestasikan ke pendidikan anak.
Anda mungkin punya ambisi untuk membuat event paling berkesan pada hari ulang tahun anak Anda. Tidak masalah, asalkan Anda turut memikirkan cara memangkas biaya selebrasi itu hingga setengahnya. Alhasil, Anda bisa menginvestasikan sebagian bujet tersebut untuk membayar premi asuransi pendidikan anak atau berinvestasi ke instrumen yang memberikan timbal hasil tinggi dalam 10-20 tahun ke depan.
Anda juga bisa lebih berhemat dengan membuat kue ulang tahun sendiri ketimbang memesannya di toko kue. Atau adakan pesta di rumah ketimbang mengajak seluruh tamu undangan ke restoran atau kafe.
Ajak keluarga dan kerabat karib untuk terlibat dalam memberikan "hadiah pengalaman” kepada anak Anda. Misalnya, ketimbang meminta gem konsol pada sang paman, lebih baik beliau "mentraktir" biaya les berenang. Hadiah pengalaman seperti itu akan jauh lebih berkesan daripada mainan yang sewaktu-waktu bisa hilang ataupun rusak. Biaya-biaya yang sudah digantikan oleh orang lain, bisa Anda tabung untuk pendidikan masa depan anak Anda.
Ingat, acara-acara khusus seperti ulang tahun, wisuda, dan perayaan Hari Raya adalah kesempatan yang sangat baik untuk mendorong kakek-nenek, saudara kandung, kerabat, dan teman untuk berkontribusi pada pendidikan anak.
Semua tips ini adalah langkah awal yang bisa Anda lakukan dalam merencanakan biaya pendidikan anak di masa depan. Tips itu bukan semata untuk pasangan baru. Jika anak Anda saat ini sudah memiliki anak di usia SMP atau SMA, artinya ada kesempatan menabung dan berinvestasi untuk biaya pendidikan mereka di jenjang pendidikan tinggi.