Lompat ke konten utama
Kesehatan Fisik

5 Gejala Ini Membuat Anda Wajar Untuk Resign

03/2023
man holding documents

Ada hal cukup menantang dalam setiap karier seseorang dimana bertahan di perusahaan saat ini bukanlah pilihan terbaik. Bisa jadi karena memang pilihan karier yang dijalani bertolak belakang dengan bakat atau passion orang tersebut. Atau mungkin, ada masalah dengan atasan yang membuat mereka tidak betah berlama-lama di kantor.

Kendati demikian, gaji yang diterima setiap bulan menjadi alasan seseorang mau bertahan di tempat kerja. Jika Anda merasa demikian saat ini, Anda tidaklah sendirian. Banyak orang di luar sana yang masih dilematis untuk bertahan atau keluar dari pekerjaannya. Jika Anda mengalami salah satu dilema ini, mungkin ini adalah tahun yang tepat untuk resign.

 

1) Tidak sesuai hati nurani

Terkadang ketidakbahagiaan pada pekerjaan tidak ada hubungannya dengan perilaku atasan atau role pekerjaan Anda. Ini semua bisa terjadi karena apa yang Anda inginkan tidak sesuai dengan apa yang Anda lakukan. Orang seperti ini cenderung melakukan apapun yang dibebankan ke mereka, namun tidak tahu apa esensi dari pekerjaan yang mereka lakoni itu.

Oleh sebab itu, tujuan berkarir adalah hal utama yang mesti Anda pikirkan. Kira-kira, apa yang ingin Anda capai dari hidup ini? Apa cita-cita Anda sebenarnya? Apakah pekerjaan Anda membuat Anda bahagia? Apabila semua jawaban itu berada di tempat lain, Anda seolah-olah sedang menyimpan ‘bom waktu’ yang sewaktu-waktu bisa meledak.

Pada akhirnya, pekerjaan yang menyenangkan adalah yang mengikuti kata hati. Jika tidak, Anda akan hidup di dunia terbaik dimana waktu terbaik Anda malah dihabiskan untuk pekerjaan yang membosankan.

Banyak karyawan hidup dengan situasi ini. Namun, jika hal tersebut telah menghancurkan semangat dan mencuri cita-cita Anda, ini adalah tanda serius bahwa sudah waktunya Anda resign dari pekerjaan.

 

2) Kondisi perusahaan yang berubah

Ini bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya penjualan perusahaan menurun drastis atau perusahaan tengah dilanda isu serius. Setiap hari, desas-desus tentang perusahaan Anda dibanjiri dengan berita buruk: kehilangan klien, cash-flow berantakan, sulit mendapat pinjaman, PHK meningkat, dan lainnya.

Anda pun akan “kenyang” dengan rumor dan gosip ini. Di setiap waktu bersama rekan kerja; sebelum meeting, saat makan siang, hingga aktivitas after office hours, Anda tidak habis-habisnya membahas topik seputar perusahaan. Padahal, itu seharusnya Anda gunakan tempat untuk membicarakan masalah Anda. Sebab, banyak perusahaan tutup mulut ketika ada masalah terjadi dan membiarkan pemberitaan yang ada menjadi semakin kabur.

Ketika keadaan tengah bergejolak, beberapa perusahaan secara keliru berpikir bahwa dengan tidak mengatakan apapun, hal itu akan mempertahankan karyawan dan menjaga reputasi. Mereka salah.

Saat ada masalah di sekitar Anda, banyak desas-desus, dan Anda tidak bisa memperoleh jawaban langsung dari atasan atau perusahaan Anda. Hmm, mungkin ini salah satu tanda Anda bisa mengajukan surat pengunduran diri atau resign.

 

3) Pekerjaan tidak sesuai bakat

Anda memiliki skill hebat agar berhasil mengejar karir di tempat kerja. Namun, pada kenyataannya, yang Anda lakukan hanyalah menyelesaikan tugas yang itu-itu saja dan terasa kurang menantang.

Misalnya, Anda telah menempuh studi S2 sebagai seorang aktuaris. Anda pun bahkan sudah memiliki sertifikasi profesional. Sayangnya, pekerjaan harian Anda masih berkutat soal administrasi perusahaan atau lebih seringnya membantu atasan untuk membuat presentasi.

Ini mungkin kasus pekerjaan yang buruk. Banyak perusahaan yang tidak secara rinci menuliskan deskripsi pekerjaan suatu posisi secara detail. Ketika Anda ingin melakukan apa yang sesuai dengan potensi Anda, sayangnya tidak ada kesempatan untuk itu. Ketika meminta dimutasi ke divisi lain pun, hal itu selalu dibalas dengan kalimat “Baik, akan diusahakan”.

Anda mungkin amat merindukan kesempatan untuk menggunakan bakat dan keterampilan yang Anda kuasai. Anda pun telah berusaha untuk mewujudkan semua itu. Namun, jika peluang itu selalu gagal, ini adalah tanda bahwa sudah waktunya Anda resign dari pekerjaan tersebut.

 

4) Kehilangan banyak kesempatan 

Perusahaan Anda telah memberikan banyak kesempatan. Anda melihat beberapa rekan kerja Anda memperoleh promosi. Suatu waktu, Anda yakin bahwa Anda lah orang yang tepat untuk mengisi kekosongan posisi manajer di perusahaan Anda. Sayangnya, pelamar lain dari luar perusahaan yang dipilih.

Sulit memang untuk mengidentifikasi alasan dari keputusan tersebut. Namun, ada atasan yang berulang kali mengatakan bahwa Anda perlu lebih banyak pengalaman dan jam terbang. Padahal, jika dilihat, Anda telah cukup waktu untuk naik posisi.

Apa pun masalahnya — dan sering kali, walau bertanya, Anda sepertinya tidak akan pernah tahu mengapa — selalu ada peluang yang terus-menerus lewat begitu saja. Peluang yang hilang ini adalah alasan Anda untuk berpikir apakah saat ini waktu yang tepat untuk resign?

 

5) Budaya perusahaan yang berubah

Anda awalnya bergabung dengan perusahaan dengan budaya yang menyenangkan dan santai. Anda berada dalam lingkungan yang memungkinkan Anda melatih keterampilan bernegosiasi Anda. Tetapi, tiba-tiba sesuatu berubah.

Perusahaan Anda dibeli oleh perusahaan lain atau ada investor baru menyuntikkan dananya di sana. Mereka hadir tidak hanya membawa fresh money untuk perusahaan, tetapi juga membawa serta budaya baru dan mengambil alih company culture yang mungkin tidak sesuai untuk Anda.

Kasus yang lebih kecil lagi terjadi apabila ada CEO atau kepala departemen baru yang fokus mengubah culture perusahaan. Ketika dulu Anda bisa berbicara langsung dengan atasan dan tidak ada yang memata-matai, tapi sekarang tindakan seperti itu malah dicurigai. Anda menjadi sangat terbatas untuk menjalankan inisiatif baru, sehingga menghambat pencapaian target Anda.

Dengan seribu skenario yang bisa terjadi, namun semuanya memiliki satu kesamaan: menjadikan Anda tidak lagi nyaman dengan perusahaan saat ini. Anda mungkin tidak lagi merasa bahagia dengan budaya yang baru muncul itu. Anda mungkin menganggap ini merupakan pertanda sudah saatnya Anda menulis surat resign dan mencari perusahaan baru.

Resign adalah hal yang berat. Apalagi jika Anda telah bekerja bertahun-tahun. Mencari pekerjaan baru pun kini penuh dengan kompetisi yang sengit. Akan tetapi, yang perlu Anda pastikan adalah mempersiapkan tabungan dan proteksi bagi Anda dan keluarga.

Tetap semangat!