Lompat ke konten utama
Kesehatan Fisik

Manfaat Berkebun di Masa Pandemi, Dari Melepas Stres hingga Bentuk Meditasi

03/2023
people planting in garden

Belakangan ini janda bolong hingga lidah mertua banyak dicari. Bukan. Itu bukan janda bolong atau lidah mertua dalam arti orang atau organ manusia. Keduanya adalah nama tanaman hias yang tengah digandrungi masyarakat. Efek domino pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembatasan sosial berskala besar, membuat sebagian besar masyarakat menghibur diri. Salah satu caranya: berkebun. Dan janda bolong serta lidah mertua menjadi salah dua yang jadi primadona. Lewat kampanye #HealthyAtHome, Badan Kesehatan Dunia atau WHO memang menyarankan masyarakat untuk tidak berdiam diri selama di rumah pada masa pandemi. Menurut WHO, aktivitas fisik baik bagi kesehatan jiwa lantaran mengurangi risiko depresi. Berkebun salah satu yang dianjurkan. Dari pejabat seperti Ridwan Kamil hingga seleb macam Atiqah Hasiholan ikut trend berkebun belakangan ini. Tak jarang mereka melibatkan keluarga. Lantas apa saja manfaat berkebun bagi kesehatan jiwa?

 

1. Melepas Stres

Salah satu faedah berkebun bagi kesehatan mental adalah melepas stres. Berkebun membutuhkan aktivitas fisik yang tidak ringan sehingga melepaskan hormon endorfin. Akibatnya, Anda bisa merasa senang dan merasa rileks. Coba saja ketika Anda melihat tanaman hias yang Anda rawat tumbuh indah. Perasaan puas pun akan muncul.Berada di sekitar tanaman atau bunga bisa membuat hati senang. Tanaman dan bunga-bunga yang Anda susun bisa membangkitkan antusiasme dan menyuntikkan semangat. Sebuah terapi setelah diterpa beban pekerjaan tinggi.Dalam riset di Journal of Health Psychology pada 2011 yang dilansir situs Healthline.com, para peneliti menyimpulkan orang-orang yang berkebun lebih cepat pulih dari stres ketimbang orang-orang yang membaca. Kelompok orang yang berkebun pun disebut bakal memiliki pandangan yang lebih positif ketimbang kelompok orang yang membaca.Selain itu, pada studi yang dirilis di Neuroscience, menghirup bakteri sehat yang ada di tanah, Mycobacterium vaccae, dikatakan bisa meningkatkan level hormon serotonin. Hormon ini berguna menimbulkan rasa bahagia dan mengurangi kekhawatiran. Bebas dari stres.

 

2. Mengurangi Risiko Kena Stroke

Menurut ScienceDaily, sebuah studi yang dipublikasikan British Journal of Sport Medicine menyebutkan berkebun minimal 10 menit bisa berdampak positif pada kesehatan mental dan mengurangi resiko terkena stroke maupun serangan jantung. Secara spesifik studi British Journal of Sport Medicine ini menyimpulkan berkebun mengurangi resiko stroke sebesar 30 persen pada orang-orang berusia 60 tahun ke atas.Studi British Journal of Sport Medicine pun didukung pendapat lain. Dokter lembaga kesehatan di North Carolina UNC Health, Dr Robert Hutchins, dalam artikel di UNC Health Care mengatakan berkebun membuat pikiran Anda tertuju pada menanam. Hal itu membuat pikiran Anda fokus pada satu tujuan. Menurut Hutchins, saat melihat pertumbuhan tanaman yang ditanam, pikiran Anda pun ikut berkembang dan mengurangi resiko terkena stroke.

 

3. Bentuk Meditasi

Psikolog sekaligus penulis buku Joy from Fear Carla Manly menyebut berkebun sebagai bentuk meditasi bergerak. Menurut dia, tujuan meditasi adalah melepaskan kekhawatiran atas masa lalu dan kecemasan tentang masa depan. Dengan berkebun, Anda akan fokus pada apa yang Anda lakukan saat itu. Masa lalu dan masa depan pun dikesampingkan.Hampir mirip dengan yoga, berkebun membuat Anda hanyut dalam praktek yang Anda lakukan. Perasaan dan fokus Anda tertuju pada menggali, menanam, hingga menyiram tanaman. Perspektif waktu yang utama adalah saat ini, ketika berkebun. Dan itu bisa melepaskan beban pikiran Anda.Juga seperti yoga, berkebun merupakan praktek mendekatkan raga dan pikiran Anda dengan alam. Menggali tanah, sebagai contoh, merupakan bentuk interaksi Anda dengan alam. Saat berkebun, Anda juga akan bertanya-tanya, apakah tanamannya cukup terpapar sinar matahari? Atau apakah ruang tanamnya di tanah cukup untuk pohon itu tumbuh. Dengan melakukan itu, Anda tidak hanya memelihara taman tetapi juga merawat pikiran Anda.

 

4. Mempererat Hubungan Sosial

Berkebun bareng juga bisa merekatkan hubungan antar anggota keluarga maupun dengan teman. Studi lembaga non-profit Australia, Plant Life Balance, menyebutkan bahwa 11 persen orang yang berkebun merasa lebih intim dengan anggota komunitas mereka. Berkebun bareng menjauhkan rasa terisolasi dari lingkungan sekitar. Interaksi dengan keluarga maupun teman pun bisa terjaga secara intens.Selain mempererat hubungan, berkebun dengan anak punya manfaat lain. Ada transfer ilmu di dalamnya. Anda bisa mengajarkan anak mengenai konsep ilmu alam. Saat anak menanam benih, keingintahuan mereka tentang apa yang akan terjadi selanjutnya bakal muncul. Lalu mereka menganalisis kemungkinan apa yang akan terjadi. Ketika memantau pertumbuhan tanaman tersebut dari hari ke hari, anak-anak Anda belajar mengenai proses alam tumbuhnya tanaman.Di Amerika Serikat, sebagian keluarga menjadikan berkebun sebagai tradisi turun menurun. Dari generasi ke generasi berikutnya, mereka mewariskan berkebun sebagai cara merekat hubungan keluarga. Selain berkebun untuk menjaga kesehatan mental, jangan lupa memproteksi diri Anda dengan perlindungan kesehatan seperti asuransi. Selamat berburu janda bolong dan lidah mertua.