Semakin lanjut usia seseorang, semakin besar risiko penyakit yang bisa menghampiri. Bahkan, beberapa penyakit kritis acap kali menghampiri orang lanjut usia. Tetapi kabar baiknya, Anda bisa mencegah penyakit kritis itu dengan menjaga pola hidup yang sehat di usia senja. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan agar jiwa dan raga tetap sehat di usia senja.
Melakukan medical check-up secara teratur, misalnya setahun sekali, akan memberikan informasi seputar kesehatan tubuh Anda. Berbekal hasil medical check-up, Anda bisa dengan cekatan mengantisipasi kondisi tubuh yang perlu diperbaiki. Hal-hal yang lazim dicek oleh kaum lansia dalam medical check-up ialah:
Indonesia mengenal panduan pola makan seimbang yang dikenal dengan nama Tumpeng Gizi Seimbang. Berbeda dengan panduan “4 sehat 5 sempurna” yang sebelumnya kita kenal, Tumpeng Gizi Seimbang memberikan panduan pola hidup sehat secara keseluruhan, termasuk aktivitas fisik dan kebersihan tubuh. Dalam Tumpeng Gizi Seimbang ini, terdapat panduan pola makan seimbang yang bisa membantu Anda untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga saat usia senja:
Kolesterol terdiri dari tiga macam yakni kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL), trigliserida, dan kolesterol jahat atau low-density lipoproteins (LDL). Seseorang dikatakan memiliki kadar kolesterol yang baik jika ia memiliki kadar HDL di atas 60 mg/dL, trigliserida kurang dari 150 mg/dL, serta LDL di bawah 100 mg/dL. Semakin bertambahnya usia, Anda sebaiknya menghindari makanan yang bisa meningkatkan kadar HDL atau trigliserida yang bisa memicu penyakit kritis. Makanan yang mengandung HDL dan trigliserida tinggi ini biasanya terdapat dalam:
Memasuki usia lanjut tak menjadi halangan untuk tetap berolahraga dan beraktivitas fisik. Beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan misalnya rutin berolahraga, berjalan kaki, melakukan kegiatan fisik seperti berkebun atau menyapu, dan sebagainya. Dalam melakukan aktivitas olahraga, upayakan Anda melakukannya secara rutin minimal 30-60 menit sehari, minimal tiga hari dalam seminggu. Pilihlah olahraga yang Anda sukai agar Anda senang menjalankannya.
Memelihara kebersihan diri juga penting bagi semua orang, termasuk para lansia. Pastikan Anda mandi dua kali sehari, menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan cara menggosok gigi minimal dua kali sehari, menjaga kebersihan telinga, mencuci tangan sebelum makan atau setelah memegang benda kotor.
Jangan lupa pula untuk beristirahat dan tidur yang cukup untuk mengembalikan kondisi fisik dan mental setelah lelah beraktivitas seharian. Kurang tidur bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, kurang tidur pun membuat pikiran Anda tidak segar dan pikiran sulit konsentrasi. Untuk orang dewasa hingga lanjut usia, tidur dikatakan cukup jika mencapai 7-9 jam sehari.
Tetaplah bersosialisasi dengan teman di usia Anda yang sudah lanjut. Tahukah Anda, bahwa bersosialisasi dapat menghindari seseorang dari penyakit, dapat membantu tidur lebih nyenyak, serta menjaga fungsi otak agar tidak pikun.
Ini juga penting untuk menjaga kesehatan otak dan menjaga daya ingat Anda agar tetap prima di usia senja.
Anda juga dapat mengisi waktu dengan melakukan hobi seperti bercocok tanam, bermain catur, merawat hewan peliharaan, berolahraga, atau kegiatan yang Anda sukai lainnya. Hal ini dapat menambah semangat Anda setiap hari.
Selain menjaga kesehatan, penting pula untuk menyiapkan masa senja yang sejahtera. Untuk mencapai hal itu, idealnya pada saat usia produktif, Anda bisa menyiapkan beberapa pos berikut:
Dana pensiun idealnya mulai dikumpulkan sejak Anda pertama kali bekerja. Untuk mempersiapkan hal ini, sisihkan 20%-30% dari penghasilan Anda untuk membentuk dana pensiun. Besaran dana ini bisa Anda sesuaikan dengan jumlah dana pensiun yang hendak Anda capai. Misalnya, saat ini Anda berusia 30 tahun dan akan pensiun di usia 55 tahun. Sehingga, Anda punya waktu 25 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun.
Anda memperkirakan, pengeluaran Anda saat pensiun nanti mencapai Rp 8 juta per bulan. Dengan asumsi angka harapan hidup orang Indonesia yang sekitar 70 tahun, maka Anda memiliki masa pensiun selama 15 tahun. Berarti, dana pensiun yang Anda butuhkan ialah Rp1,4 miliar. Untuk mencapai jumlah tersebut, sejak usia 30 tahun Anda perlu menyisihkan dana Rp3,5 juta per bulan dan menempatkannya di produk investasi yang mampu memberikan imbal hasil minimal 10% per tahun.
Memasuki usia senja juga disertai dengan kondisi fisik yang sudah tak lagi prima. Itu sebabnya, kebanyakan orang tua mengisi hari tuanya dengan menikmati hidup dengan bekal dana pensiun yang ada, dan tidak lagi secara aktif bekerja.
Tapi, jika Anda tetap ingin produktif di hari tua, Anda bisa mulai merencanakan penghasilan pasif yang tidak menguras banyak energi fisik. Misalnya, dengan cara berinvestasi pada perusahaan sehingga Anda bisa menikmati dividen. Atau, Anda bisa juga berinvestasi pada properti yang mendatangkan penghasilan sewa, seperti kontrakan, kos-kosan, sewa tanah, dan sebagainya.
Pos keuangan lainnya yang juga lazim disiapkan oleh para lansia ialah warisan untuk keturunan. Warisan ini pun bisa Anda siapkan sejak usia produktif melalui asuransi jiwa. Dengan memiliki asuransi jiwa, Anda menyiapkan uang pertanggungan (UP) yang bisa diwariskan kepada keluarga tercinta ketika Anda tutup usia.
Setiap orang pasti akan memasuki usia senja. Agar jiwa dan raga Anda sehat di usia senja, rencanakanlah sejak sekarang.